DINAS PARIWISATA JABAR DIMINTA KEMBANGKAN POTENSI WISATA DI LUAR BANDUNG
Komisi X DPR RI meminta Dinas Pariwisata Jawa Barat untuk mengembangkan potensi wisata di luar Kota Bandung. Hal ini disampaikan sehubungan dengan terjadinya ketimpangan arus wisatawan yang berkunjung ke Bandung dengan kota-kota lainnya di daerah Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR Heri Akhmadi (F-PDIP) saat mengadakan pertemuan dengan Dinas Pariwisata, Senin (8/3) di Gedung Sate Bandung.
Heri mengatakan, wisatawan yang berkunjung ke Bandung lebih banyak wisatawan nusantara yang umumnya datang dari Jakarta. Kurang lebih 2,3 juta wisatawan nusantara per minggu yang berkunjung ke kota Bandung. Bisa dikatakan hampir 30 persen setiap minggunya orang Jakarta datang ke Bandung. “Ini jumlah yang luar biasa,” kata Heri.
Namun hendaknya distribusi wisatawan ini terjadi pemerataan untuk daerah-daerah di luar Bandung. Menurut Heri, banyak lokasi pariwisata di Jawa Barat yang dapat dikembangkan untuk menjadi daerah tujuan wisata.
Tapi hendaknya daerah tersebut dikelola dengan baik dengan berbagai sarana fasilitas penunjang yang memadai bagi sebuah daerah tujuan wisata.
Dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi X lainnya Primus Yustisio mengeluhkan minimnya promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata. Menurut Primus, dalam hal promosi Indonesia sangat kekurangan sekali.
Seharusnya, kata primus, kita bisa belajar dari Malaysia yang melakukan promosi wisata negaranya secara gencar dan terus menerus. Bahkan dia melihat di daerah Kuningan ada papan reklame yang mempromosikan ‘Visit Year Malaysia” secara besar-besaran.
Primus mengusulkan, untuk menarik wisatawan domestik, Dinas Pariwisata sebaiknya membuat Film Animasi tentang daerah-daerah wisata di Indonesia yang dapat dilihat oleh anak-anak di sekolah.
Pengenalan daerah wisata Indonesia terutama kepada anak-anak penting diberikan agar mereka dapat mengenal daerahnya dengan baik dan kemudian tertarik untuk mengunjungi obyek wisata tersebut. “Seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, itulah yang harus dilakukan terlebih dulu,” kata politisi PAN ini.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jabar Hendirwan Iing Suranta mengakui, jika dibandingkan dengan Negara Malaysia dan Singapura, negara kita tertinggal jauh dalam hal kunjungan wisatanya.
Di Malaysia setiap tahun angka kunjungan wisatanya mencapai 24 juta orang, di Singapura mencapai 16 juta orang, sedang di Indonesia baru mencapai angka 6,4 juta orang.
Untuk Kota Bandung, jumlah wisatawan yang berkunjung memang didominasi wisatawan nusantara yang angka per tahunnya mencapai 32 juta orang, sedang wisatawan luar hanya mencapai 700 ribu orang.
Sejauh ini, kata Hendirwan, Dinas Pariwisata memang sedang menggalakkan obyek wisata di luar Bandung dengan menjajaki obyek-obyek wisata menarik yang dapat dikunjungi wisatawan.
Menurutnya, Dinas Pariwisata berencana untuk membuat konsep sebelum wisatawan mengunjungi Kota Bandung, wisatawan dipancing untuk mengunjungi daerah-daerah lainnya terlebih dahulu untuk mengunjungi obyek wisata di daerah lain.
Jadi, katanya, Bandung memang menjadi tujuan, tapi daerah-daerah lainnya juga akan dikunjungi para wisatawan domestik itu, sehingga ada pemerataan didaerah-daerah lainnya.
Untuk mengembangkan potensi tersebut, pihaknya menggagas Sembilan Karakter Wisata yang akan dikembangkan yaitu wisata hutan, perkebunan, pantai, keunikan, heritage, purbakala, festival gebyar, tradisi adat budaya dan wisata belanja.
Sembilan karakter ini akan dikemas dengan baik sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Provinsi Jawa Barat.
Sebagai contoh, Dinas Pariwisata sedang menjajaki potensi wisata Batujaya di daerah Karawang dan Goa Pawon di Padalarang.
Terkait dengan promosi, Hendirwan mengakui sampai detik ini Indonesia memang minim sekali dalam melakukan promosi. Hal ini disebabkan karena minimnya dana untuk melalukan promosi bahkan anggaran untuk sektor pariwisata ini mengalami penurunan.
Namun, hal terpenting lainnya yang harus dilakukan adalah memperbaiki bandara penerbangan Kota bandung. Bandara Kota Bandung sebaiknya diperluas agar akses penerbangan luar negeri dapat dengan mudah mendarat langsung ke kota ini.
Seperti Bali, pariwisatanya berkembang pesat karena penerbangan dapat langsung dilakukan dari Negara-negara lain menuju Bali, begitu halnya dengan Yogyakarta. “Saya yakin kalau akses penerbangan Bandung seperti di Bali dan Yogya, wisatawan mancanegara akan tertarik berkunjung ke Bandung,” katanya. (tt)